Telur adalah salah satu jenis makanan yang cukup banyak dikonsumsi sebagian besar orang. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Indonesia yang memiliki usaha di bidang peternakan ayam petelur.
Usaha ini banyak dijumpai di daerah pedesaan atau pinggiran kota. Selain menjanjikan untung yang besar, ternak ayam petelur juga dapat dijadikan bisnis sampingan yang tidak menyita banyak waktu.
Bila dibandingkan dengan budidaya ayam potong ras broiler, ayam petelur dinilai lebih menguntungkan. Hal ini dikarenakan ayam petelur mendatangkan laba berlipat, yaitu dari penjualan telur dan juga dagingnya. Apakah Anda mulai tertarik untuk menjadi juragan peternak ayam petelur?
Tidak hanya modal, ada beberapa langkah yang perlu dipelajari untuk memulai bisnis ini. Berikut ini beberapa cara budidaya ayam petelur untuk Anda yang hendak memulai dari nol.
1. Pilih Bibit Ayam Petelur yang Bagus
Akan lebih baik untuk menghasilkan telur yang bagus, Anda mengawali dengan memilih ayam bibit unggul. Kini telah tersedia dua jenis ayam petelur di pasaran, yaitu ayam medium yang lebih gemuk dan ayam petelur putih.
Secara umum, kedua ayam tersebut dapat bertelur hingga 300 butir setiap tahunnya. Bahkan lebih untuk kondisi tertentu.
Ayam petelur putih memiliki berat yang lebih ringan. Selain itu dia mampu memproduksi lebih banyak telur bila dibandingkan dengan ayam daging. Hanya saja ayam jenis ini lebih mudah kaget dan sensitif dengan keributan. Faktor tersebut dapat menjadi salah satu penyebab stress yang membuat produksi telur menjadi tidak stabil.
Salah satu kondisi fisik yang termasuk ke dalam kriteria ayam bibit unggul adalah tidak memiliki cacat fisik dan bulu penutup kulit merata. Jika Anda ingin memelihara ayam sedari kecil, maka pastikan memilih ayam yang memiliki pertumbuhan atau perkembangan normal.
2. Persiapan Kandang
Salah satu langkah yang baik untuk budidaya ayam petelur juga perlunya memperhatikan kandang yang ditinggali ayam Anda. Pilihlah jenis kandang yang awet dan tahan lama. Jika bahan terbuat dari besi, pilih yang anti karat.
Suhu yang dibutuhkan untuk kandang ayam petelur adalah sekitar 32,2 hingga 35 derajat celcius. Kelembaban yang dibutuhkan antara 60 hingga 70 persen.
Kandang ayam harus selalu terkena sinar matahari. Selain itu sirkulasi udara juga harus teratur. Pastikan permukaan kandang datar, meski kandang bertempat di tanah berbukit.
Selain datar, alas lantai atau litter juga harus dalam keadaan yang kering. Tinggi litter adalah 10 cm dan bahan pembuatnya bisa dari sekam yang dicampur dengan sedikit pasir dan kapur. Anda juga dapat menggunakan serutan kayu sepanjang 3 hingga 5 cm sebagai pengganti sekam.
Untuk tempat bertelur, dapat dibuatkan dari kotak berukuran 45 x 35 x 30 cm yang cukup untuk 4 ekor ayam. Kotak ini dimaksudkan agar telur yang dihasilkan tidak kotor.
3. Tentukan Lokasi Kandang yang Tepat
Selain kebersihan kandang, Anda juga perlu menentukan di mana lokasi kandang tersebut akan dibangun. Apakah Anda memiliki tanah sendiri yang terpisah dari rumah tinggal? Ataukah Anda memiliki dana lebih untuk menyewa atau membeli tanah baru?
Kalaupun Anda hendak meletakkan kandang di dekat rumah, pastikan agar letaknya tidak terlalu mengganggu, baik aktivitas anggota keluarga atau estetika dan kebersihan rumah Anda.
Tempat yang cukup baik untuk kandang ayam adalah di sudut halaman belakang rumah. Untuk lebih menghemat tempat, Anda dapat menggunakan konsep kandang bertumpuk.
4. Beri Pakan Berkualitas
Pakan ayam adalah salah satu pengeluaran terbesar dalam dunia ternak ayam, baik ayam petelur maupun ayam potong. Makanan yang berkualitas akan membuat ayam Anda tumbuh dengan baik, berbadan sehat dan kuat. Pemberian pakan ayam dapat dilakukan tiga kali sehari, seperti halnya manusia.
Berikan makanan tersebut dalam kondisi yang bagus.Takaran makanan dapat berbeda, sesuai dengan periode ayam masing-masing.
Namun yang perlu diketahui, ada kalanya produktivitas tiap ayam akan berbeda karena berat badan mereka yang juga berbeda. Jika kasusnya seperti ini, maka diperlukan pemerataan makanan agar berat ayam juga merata.
Pakan yang berkualitas dapat terdiri dari campuran jagung yang dihaluskan, sentrat dan juga tepung ikan. Jika tidak memungkinkan untuk membuat sendiri, Anda bisa membelinya di toko pakan ternak terpercaya.
Kalaupun modal Anda terbatas, membuat pakan ayam cukup dengan biji jagung yang digiling di tempat penggilingan. Tambahkan beberapa biji-bijian atau bahan lain sebagai variasi rasa.
5. Minuman Tepat Takaran
Pemberian minuman dengan takaran yang tepat perlu dipelajari jika pemula ingin memulai budidaya ayam petelur secara mandiri. Jika Anda memelihara ayam dari nol, maka dari umur 1 hingga 29 hari akan ada takaran yang berbeda.
Minggu pertama dibutuhkan 1,8 liter per hari untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut naik setiap minggu, hingga minggu keempat membutuhkan 7,7 liter per hari untuk 100 ekor ayam. Selain air, Anda bisa menambahkan gula merah dan obat stress di dalam minumnya.
6. Tambahan Vitamin
Selain makanan dan minuman yang berkualitas, tambahan vitamin juga diperlukan untuk kebugaran ayam. Seperti halnya manusia, vitamin ataupun nutrisi tambahan dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Vitamin tersebut dapat membantu agar ayam Anda tidak mudah sakit-sakitan.
7. Jaga Kesehatan Ayam
Jika mengambil intisari pada penjelasan di awal, kesehatan ayam harus selalu dijaga dengan baik. Jangan paksa ayam, terlebih yang sakit, untuk menghasilkan banyak telur.
Selain makanan dan minuman pilihan serta vitamin, Anda juga perlu memberi vaksin untuk hewan ternak satu ini. Vaksin dapat menjadi benteng agar ayam tidak mudah sakit.
Selain itu, pastikan untuk menjaga kandang dalam keadaan bersih dengan menjadwalkan pembersihan kandang secara berkala. Tambahkan semprotan desinfektin atau cuci kutu agar kandang tetap steril.
Kebersihan tersebut dapat menghindarkan ayam dari penyakit. Selain itu kandang yang bersih juga dapat mengurangi stress pada ayam.
Stres akan menyebabkan ayam kurang produktif dalam menghasilkan telur. Jikalaupun menghasilkan telur, ayam yang stress dapat memproduksi telur yang berkualitas kurang baik. Selain kebersihan kandang, perhatikan pula kebersihan tempat makan dan minum si ayam petelur.
8. Amati Perkembangan Secara Berkala
Proses budidaya ayam petelur memang membutuhkan ketelatenan dan disiplin. Selain memenuhi semua fasilitas terbaik untuk ayam, Anda juga harus sering-sering mengamati perkembangan hewan ternak Anda.
Jika ada salah satu ayam yang sakit, maka wajib hukumnya untuk dipisahkan sementara dari kelompok. Hal ini dimaksudkan agar ayam lain tidak tertular atau terpengaruh dengan kondisi temannya. Berikan perawatan khusus pada ayam yang sakit.
9. Panen di Waktu yang Tepat
Salah satu cara untuk memanen yang baik adalah dengan melakukan penimbangan bobot ayam secara berkala. Lakukan kegiatan ini seminggu sekali agar Anda tahu jika perkembangan atau pertumbuhan ayam ternak memang efektif atau tidak. Adapun jika bobot kurang dari standar, Anda bisa melakukan evaluasi dan perbaikan metode ternak yang sudah dilakukan.
Sebelum dipasarkan, cek telur yang baik dan kurang baik. Ciri telur kurang baik adalah berbentuk lebih lonjong dengan ukuran yang lebih kecil atau lebih besar dari normal.
Penutup
Melakukan budidaya ayam petelur memang tidak langsung mendatangkan keuntungan, terlebih bagi pemula. Oleh sebab itu, mulai usaha ini dengan ternak dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Memulai dengan 300 ekor ayam dinilai cukup pas bagi pemula.
Selain mempersiapkan usaha di lapangan, Anda juga perlu memikirkan strategi pemasaran nantinya. Menjalin kerjasama dengan pemilik warung atau toko untuk pemasaran telor adalah metode yang tepat.